Wednesday 15 July 2020

Redefining my goal

Holla holla...

Sekarang sudah memasuki bulan ke 5 sejak pasien positif covid-19 diumumkan, semenjak itu pula saya mengalami beberapa kali kecemasan. Pertama adalah saat kasus pertama diumumkan, disusul kecemasan yang datang beberapa kali sesudahnya. Ketakutan akan ketidakpastiaan yang terjadi dimasa yang akan datang, ketakutan terkena virus corona, kecemasan karena khawatir akan keselamatan anggota keluarga, kecemasan mengenai perekonomian yang tidak menentu. Well, saya pikir ini adalah kecemasan yang juga menghantui banyak orang saat ini.

Untuk mengurangi kecemasan, saya membaca blog, mendengarkan konten youtube yang memberi semangat dan mengikuti sosial media orang-orang yang kontennya bisa memberikan semangat kepada saya. tanpa sadar semua itu membuat saya mempertanyakan kembali apa saja yang sudah saya persiapkan untuk masa depan, apakah saya sudah menggunakan waktu saya sebaik mungkin?, jika saya merasa cemas, apa yang harus saya lakukan, contohnya jika saya takut akan ada pengurangan karyawan diperusahaan karena dampak pandemi, apa yang sudah saya siapkan?.

Beberapa bulan kebelakang, membuat saya berpikir apa yang harus saya lakukan agar hidup saya lebih baik lagi, dan berikut ini beberapa hal yang sedang saya coba terapkan dalam kehidupan sehari-hari saya. Walaupun mungkin tampak sederhana, namun mudah-mudahan memberikan dampak jangka panjang yang baik untuk kehidupan saya. Kebiasaan baru yang saya terapkan akhir-akhir ini adalah sebagai berikut:

  1. Setiap bangun tidur, saya langsung menulis gratitude journal yang saya simpan dilaci bawah tempat tidur saya. Jadi begitu bangun tidur, sebelum melakukan aktifitas apapun, saya wajib menuliskan 10 hal yang saya syukuri hari kemarin. Sebelumnya saya biasanya langsung mengecek HP begitu bangun tidur.
  2. Setelah menulis Gratitude Journal, saya langsung membereskan tempat tidur, konon katanya membereskan langsung tempat tidur dipagi hari sangat baik untuk membentuk mindset agar dapat menuntaskan tugas-tugas yang harus dilakukan sepanjang hari.
  3. Minum air putih hangat sebelum melakukan aktifitas selanjutnya, targetnya minum air putih hangat sebanyak 4 gelas, diselingi dengan melakukan aktifitas pagi lainnya.
  4. Saat memasak, saya medengarkan lagu-lagu yang memberi semangat dan dilanjutkan mendengarkan youtube yang memberi motivasi. Favorite saya adalah konten youtube dari GaryVee.
Selanjutnya melakukan aktifitas biasa seperti bekerja dan mengerjakan tugas-tugas yang harus saya lakukan di kantor. Berhubung suami punya usaha baru, jadi sekarang saya pulang sendiri, dan berhubung saya tidak bisa mengendarai kendaraan, jadi terpaksa saya menggunakan angkot untuk pulang ke rumah, agak takut sebenarnya but I have no choice. Biasanya suami pulang sekitar jam 9 atau 10 malam, sehingga saya punya waktu sendirian di rumah untuk waktu yang cukup panjang. Rencananya ingin membuat ritual baru seperti wajib membaca buku misal minimal 1 bab, berlatih menggambar, dan tentu saja kembali membuat blog. Mudah-mudahan bisa konsisten  yah ❤❤❤


Friday 3 July 2020

100 TAHUN ITB

Hari ini adalah hari jadi ITB yang ke 100!

Source shorturl.at/bgirv

Photo-photo nostalgiapun berseliweran difeeds IG dan WAG Kria Tekstil 2003. mengingatkan saya bahwa ITB akan selalu mempunyai tempat di hati saya dan saya bangga pernah dan kembali menjadi bagian dari ITB. Ingatan yang tidak akan pernah saya lupakan adalah hari pengumuman penerimaan mahasiswa ITB tahun 2003 yang diumumkan disurat kabar Pikiran Rakyat. Saat itu saya tidak yakin diterima di Seni Rupa ITB, namun beberapa hari menjelang pengumuman saya bermimpi sebanyak dua kali, dalam mimpi tersebut seakan meyakinkan saya bahwa saya diterima di Seni Rupa ITB.

Saat itu Hari minggu, hari masih subuh sehingga jalanan masih sepi dan gelap. Saya berjalan bersama Ibu saya menuju tukang koran eceran, karena saat itu kami tidak berlanganan koran. Kami berencana berbelanja ke pasar setelah kami membeli koran untuk mendapatkan pengumuman penerimaan mahasiswa ITB. Jarak yang ditempuh lumayan jauh, setidaknya membutuhkan waktu hampir setengah jam untuk mencapai tujuan. Kami mengobrol mengenai berbagai hal, saya lupa apa yang kami perbincangkan, namun saya masih ingat, pagi itu pagi yang indah, damai dan tenang. Pagi itu menjadi salah satu kenangan terindah saya bersama Alrmarhum ibu.

Setelah sampai di loper koran, kami langsung membeli koran dan saat itu juga mencari pengumuman kelulusan. Begitu ada nama saya tercantum, kami langsung berteriak-teriak senang dan tertawa, perasaan saat itu begitu aneh, bertanya pada diri sendiri apakah ini nyata?, karena jujur saya bukanlah orang yang pandai menggambar, seperti 99% mahasiswa Seni Rupo ITB yang lain, dan saat itu saya mengisi sumbangan 0 rupiah pada formulir pendaftaran Seni Ruta ITB. Setelah melihat pengumuman, kami pergi berbelanja ke pasar, saya tidak ingat apalagi yang kami lakkan setelahnya. Namun saya ingat jelas, begitu bangganya ibu pada saya  saat itu😊.

Tidak dipungkiri, ITB banyak mengubah hidup saya, dari cara berpikir, bertindak, bahkan bermimpi, dan begitu banyak kesempatan terbuka dengan berkuliah di ITB selama kita pandai memanfaatkan peluang. 13 tahun kemudian, saya kembali berkuliah di ITB, for the sake of making one of my dream come true. Mudah-mudahan saya bisa menyelesaikan S2 saya dengan baik dan tepat waktu, dan mungkin for the next, S3 maybe? 😊.

Here some pics that what my friends and I really looked like when we were at collage. I got it from Kara's IG story. Enjoy our old pics!






More good memories to come πŸ’›πŸ’›πŸ’›

Wednesday 1 January 2020

2020

Selamat tahun baru 2020.

Semoga tahun ini lebih baik dari tahun kemarin, menemukan jawaban dari pertanyaan yang selama ini menghantui, memaafkan kepada orang - orang yang tanpa sadar telah menyakiti, memberikan lebih banyak waktu untuk keluarga dan diri sendiri.

Semoga tahun ini dapat memberikan kebaikan kepada keluarga, teman dan pekerjaan. Lebih banyak berkelana agar memperoleh pengalaman yang lebih dan menjadi manusia yang lebih baik lagi. 

I hope God give me the answer, and I could be better. Amen.


Cheers and Hello 2020.

Anita