Wednesday 8 January 2014

Kamu Indonesia Banget Kalau....




Kamu Indonesia banget ini, ditulis oleh Berit Renser, warga Estonia yang mendapatkan beasiswa di Indonesia. Berit menceritakan pengalamannya selama tinggal di Indonesia yang sangat berbeda jauh dengan Estonia. Ada pengalamannya yg lucu, ada pula yang membuat berkaca untuk membenahi diri, namun ada pula yang menurut saya Indonesia di nilai negative, dan menurut saya hal yang berbeda dengan negara lain belum tentu hal negative, tetapi memang mengenai cara hidup dan cara berpikir tidak bisa dilepaskan dari kebudayaan yang sudah turun menurun.

Salah satu cerita Berit yang sangat lucu menurut saya adalah ketika Berit ditelpon neneknya dan neneknya sangat kaget karena adanya perbedaan budaya antara Indonesia dan Estonia, di Indonesia saat seseorang mencapai usia 30 dan belum menikah, orang-orang akan merasa ada yang salah, semua orang akan bertanya kapan akan menikah? Dan orang-orang mulai sibuk menjodohkan…lucu yah, berbeda dengan di Estonia dimana menikah bukan merupakan kewajiban, bahkan kebalikannya dari Indonesia, menikah diusia 30 akan sangat aneh. Tidak akan ada yang bertanya kapan kamu akan menikah atau sibuk menjodohkan.

Cerita Berit yang membuat saya berpikir kalau Indonesia perlu membenahi diri adalah kebiasaan jam karet, membuang sampah sembarangan, dan kurang percaya diri terhadap diri sendiri, seperti orang-orang mengagumi kulit Berit yang putih, mengingat iklan-iklan yang gencar di tv kalau kulit putih lebih bagus, mengakibatkan banyak orang Indonesia yang termakan iklan agar berkulit putih padahal di Estonia dan Negara subtropics lainnya, kulit gelap lebih digemari. Mau kulit gelap atau putih menurut saya tidak masalah yang menjadi masalah adalah jika kita tidak percaya diri dengan keadaan yang sudah dianugrahkan Tuhan kepada kita.

Diantara cerita lucu dan cerita yang membuat saya merenung, ada juga cerita yang menurut saya terlalu berlebihan, seperti ketika menceritakan pacarnya yang ikut menginap dirumahnya, saat tidur satu kamar pacarnya malu-malu karena jendela Berit tidak memakai tirai, pacarnya takut ada orang lain yang melihat, hal ini menurut Berit sangat aneh dan masyarakat Indonesia kurang berpikiran terbuka. Menurut saya pribadi untuk hal-hal tertentu di Indonesia tidak bisa seperti di negara lain, mengingat budaya yang berbeda yang telah turun temurun. Mengingat Indonesia kaya akan budaya, demikian juga dengan masyarakatnya, ada yang bisa menerima hal tertentu ada yang tidak seperti contohnya mungkin masyarakat pantai di suatu daerah d Indonesia kurang bisa menerima pengunjung wanita yang memakai bikini di pantai tersebut, tetapi hal tersebut bisa diterima di pantai yang lain. Setiap daerah memiliki adat dan kebudayaan yang beragam di indonesia namun bukan berarti masyarakat indonesia kurang terbuka pemikirannya.

Membaca buku ini menyenangkan, karena bisa mengetahui sudut pandang orang lain. Tidak ada yang benar ataupun salah karena suatu budaya tercipta dengan berbagai latar belakang dan sejarah. Setelah membaca buku ini, yang saya pikirkan adalah We are all just humans.

2 comments:

  1. Terima kasih, Ani, atas reviewnya. Saya senang sekali :)
    Kalau boleh, saya tambak ini di website ku. http://kamuindonesiabangetkalau.wordpress.com/2014/01/26/anita-tulis-tentang-kamu-indonesia-banget-kalau/

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Berit sudah mampir di blog saya, seneng deh baca bukunya =)

      Delete