Tuesday 10 September 2013

Judge Nothing

Jujur saja, rasanya susah sekali untuk tidak menilai sesuatu.

Menilai prilaku orang-orang, menilai kebijakan-kebijakan pemerintah dan yang paling sering dilakukan adalah menilai penampilan orang lain. Orang dinilai dari merk apa yang mereka pakai dan dihormati dari seberapa banyak yang mereka miliki. Sebenarnya hak setiap orang untuk menjalankan hidupnya sesuai dengan caranya masing-masing, begitu pula dalam memilih apa yang dinilai.

Sewaktu saya kecil mulai TK hingga seterusnya, saya selalu diajarkan untuk tidak membuang sampah sembarangan, hal itu tidak pernah berhasil, kenapa? karena saya melihat orang yang menyuruh saya untuk tidak membuang sampah sembarangan justru membuang sampah sembarangan, dan saya merasa tidak masalah jika membuang sampah hanya sedikit, seperti membuang sampah dibawah kursi angkot biasanya saya lakukan setelah saya selesai makan snack, sekali-kali membuang sampah dijalan raya juga lewat kaca jendela mobil.

Hingga suatu saat, saya kuliah tingkat satu dan ada mata kuliah wajib namanya mata kuliah pengetahuan lingkungan, saya lupa nama dosen yang mengajar siapa, saya juga lupa apa saja yang telah diajarkan, yang saya ingat setelah mengikuti beberapa kali kuliah itu, saya menjadi malu kalau saya membuang sampah sembarangan. Dan semenjak itu saya berusaha semaksimal mungkin agar tidak membuang sampah sembarangan. Sekali dua kali saya masih bandel membuang sampah sembarangan, dan setelahnya saya merasa menjadi orang yang sangat bodoh. Tidak perlu dijelaskan kenapa tidak boleh membuang sampah sembarangan, karena toh kita semua sudah diajarkan dari TK.

Akhir-akhir ini, saya suka menilai orang dari kesadarannya membuang sampah, yah sepertinya lebih baik menilai orang dari segi ini daripada menilai dari segi penampilan. Tidak peduli mau ganteng, cantik, kaya, pintar atau sehebat apapun, hasilnya jadi nol besar jika masih membuang sampah sembarangan.


No comments:

Post a Comment